
Beberapa tahun yang lalu, gagasan bahwa grup K-Pop bisa berkembang tanpa basis penggemar domestik Korea yang kuat adalah hal yang mustahil. Namun hari ini permainannya telah berubah. Ketika K-pop melebarkan sayapnya secara global, jumlah penggemar internasional kini sering melebihi jumlah penggemar di dalam negeri sehingga memicu perdebatan sengit: Apakah seorang idola/grup benar-benar membutuhkan basis penggemar Korea untuk sukses?
Jawabannya tidak hitam dan putih - semuanya tergantung bagaimana Anda mendefinisikan kesuksesan di dunia K-Pop. Jika Anda melihat penanda tradisional seperti penghargaan, acara musik, dukungan merek terkenal dan kesepakatan komersial, basis penggemar dalam negeri masih merupakan faktor penting. Banyak idola membangun karir mereka berdasarkan dukungan setia yang kuat yang mereka peroleh dari pemirsa Korea yang pada gilirannya membuka pintu bagi kemitraan, sponsorship, dan kesepakatan yang menguntungkan.
Misalnya popularitas dalam negeri bisa menjadi landasan bagi pengakuan seorang seniman di kancah internasional. Bahkan ketika kelompok-kelompok mulai mengumpulkan penghargaan seperti VMA dan AMA, pencapaian-pencapaian ini sering kali berakar pada landasan kokoh yang dibangun oleh kesuksesan mereka di dalam negeri. Banyak merek, terutama merek-merek mewah, lebih memilih berkolaborasi dengan idola yang telah menunjukkan daya tarik domestik yang kuat.
Di sisi lain, jika Anda mengukur kesuksesan hanya berdasarkan jumlah penggemar dan jangkauan global, gambarannya akan berubah secara dramatis. Ambil contoh grup seperti The Rose yang memiliki basis penggemar internasional yang sangat besar meskipun kehadiran mereka terbatas di variety show Korea dan acara domestik. Demikian pula P1Harmony mempunyai banyak pengikut di luar negeri yang terkadang menutupi dukungan lokal mereka. Dengan era digital yang menjembatani jarak yang belum pernah ada sebelumnya, sebuah kelompok dapat berkembang di media sosial dan platform streaming global bahkan tanpa kehadiran penonton yang dominan di dalam negeri.
Dualitas ini menggambarkan sifat kesuksesan K-Pop yang terus berkembang. Meskipun basis penggemar Korea yang berdedikasi tetap penting untuk pencapaian industri tertentu, kehadiran internasional yang kuat dapat mendorong grup tersebut menjadi bintang global. Pada akhirnya, definisi kesuksesan dalam K-Pop memiliki banyak segi yang memadukan validasi domestik dan popularitas di seluruh dunia.
Jadi bisakah sebuah grup sukses tanpa fanbase Korea? Jawabannya tentu saja ya, namun penting untuk dicatat bahwa hal ini mempunyai serangkaian tantangan uniknya sendiri. Meskipun fanbase global yang kuat mempunyai potensi untuk meroketkan karir grup yang membawa mereka menjadi bintang internasional dengan peningkatan visibilitas dan peluang baru, dukungan penting dari fanbase domestik mereka di Korea tidak dapat diabaikan. Penonton Korea memainkan peran penting sebagai fondasi kesuksesan sebuah grup, meningkatkan visibilitas mereka, memastikan kehadiran mereka di acara musik papan atas, dan mendukung umur panjang karier mereka dengan cara yang mungkin tidak sepenuhnya ditiru oleh penonton global. Popularitas domestik sering kali mengarah pada dukungan kemewahan dari kemitraan merek dan jaminan kursi di acara-acara terkenal yang semakin memperkuat status mereka di industri. Jadi, meskipun panggung global tidak diragukan lagi merupakan platform yang menarik dan menguntungkan bagi K-Pop, tidak dapat disangkal bahwa penonton dalam negeri terus menjadi kekuatan yang diam-diam menggerakkan mesin kesuksesan. Bagaimana menurutmu? Apakah penonton tuan rumah masih menjadi jantung dari K-Pop atau apakah pengaruh besar dari panggung dunia akan mengganggu dan mengubah aturan tradisional untuk meraih kesuksesan?
- Kit Softbox Skytex (2 Pcs) - 20 X 28 Inci, 135W, 5500K Untuk Pemotretan Foto Dan Video
- Profil Anggota XY
- Profil & Fakta Shin Kyuhyun
- Hewan Peliharaan & Informasi BTS
- Zerobaseone mengundang Anda ke utopia mereka dalam gambar teaser 'Blue Paradise'
- Profil Changsun (TAN).
- Poll: Siapa grup K-pop generasi ke-4 favoritmu?