
Menurut laporan Korea Economic Daily pada 14 Mei KST,BERGERAKdiatur untuk mengajukan petisi kepada Layanan Pengawas Keuangan untuk penyelidikan atas dugaan pelanggaran perdagangan saham yang dilakukan oleh para eksekutif, termasuk Wakil PresidenSAYA SUKA, di tengah konflik manajemen. Petisi tersebut secara khusus menyebutkan pelanggaran Undang-Undang Pasar Modal, termasuk penyebaran rumor dan penggunaan informasi yang dirahasiakan.
Petisi HYBE juga menargetkan eksekutif ADOR lainnya, termasuk CEO Min Hee Jin, sehubungan dengan tuduhan seputar transaksi penipuan yang bertujuan memanipulasi pasar saham. Tuduhan tersebut termasuk menyebarkan informasi palsu mengenai artis di bawah label HYBE, menjiplak artis lain, yang menyebabkan dampak negatif pada harga saham dan kerugian investor selanjutnya.
Penyelidikan bermula dari penjualan seluruh 950 lembar saham HYBE senilai 200 juta won yang dilakukan Wakil Presiden ADOR pada 15 April. Penjualan ini terjadi tepat sebelum manajemen ADOR mengirimkan komunikasi yang menimbulkan kecurigaan terhadap manajemen HYBE, yang diyakini didasarkan pada informasi yang dirahasiakan. Waktu terjadinya penjualan, ditambah dengan perkembangan selanjutnya, telah menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya insider trading.
Sebagai tanggapan, Wakil Presiden ADOR membantah tuduhan tersebut, dengan menyatakan bahwa penjualan saham tersebut dimaksudkan untuk mengumpulkan dana untuk uang muka direktur, dan tidak ada motif tersembunyi yang terlibat.
HYBE juga menyerukan penyelidikan terhadap CEO Min Hee Jin, dengan tuduhan bahwa dia mengetahui penurunan harga saham perusahaan sebelumnya dan berkonspirasi untuk memanipulasi opini publik. Dilaporkan bahwa HYBE akan memberikan bukti, termasuk diskusi ruang obrolan, untuk mendukung klaim tersebut selama audit ADOR.
Konflik yang sedang berlangsung antara HYBE dan CEO Min Hee Jin semakin meningkat ketika HYBE mengajukan pengaduan terhadap dia dan Wakil Presiden Shin karena pelanggaran kepercayaan. CEO Min Hee Jin dengan keras membantah tuduhan berencana mengambil hak manajemen dan mengkritik apa yang dia anggap sebagai diskriminasi terhadap perusahaan.Jeans Baru, kelompok di bawah kepemimpinannya.
Dengan rapat umum pemegang saham luar biasa yang dijadwalkan pada tanggal 31 Mei, dengan agenda pemecatan CEO Min Hee Jin, ketegangan antara kedua pihak diperkirakan akan terus berlanjut seiring dengan berlangsungnya proses hukum.